1 Full Life: GEMBALAKANLAH KAWANAN DOMBA ALLAH.
Nas : 1Pet 5:2
Para penatua (penilik atau gembala) bertanggung jawab untuk
memelihara orang percaya, mendisiplin mereka, memberi makanan Firman Allah
dan melindungi mereka
(lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA; dan
lihat art. PENILIK JEMAAT DAN KEWAJIBANNYA).
2 Full Life: JANGAN KARENA MAU MENCARI KEUNTUNGAN.
Nas : 1Pet 5:2
Para gembala dan pemimpin gereja harus waspada terhadap dua dosa
yang berbahaya:
- 1) Keinginan akan uang (lih. 1Tim 3:3,8; Tit 1:7). Standar PB bagi
mereka yang mengawasi pekerjaan Tuhan ialah memperoleh sokongan yang
memadai dari gereja (Luk 10:7; 1Kor 9:14; 1Tim 5:17) dan merasa puas
dengan persediaan bahan pokok yang perlu bagi diri dan keluarganya.
Janganlah seorang hamba Tuhan memperkaya diri dari pekerjaan Tuhan.
Mereka yang menjadi korban dari keinginan ini membuka diri untuk
melakukan dosa keserakahan, kompromi, dan pencurian. Demi memperoleh
uang, mereka mengurangi tuntutan Firman Allah, standar yang benar, dan
prinsip kerajaan.
- 2) Keinginan untuk berkuasa. Mereka yang haus kekuasaan akan menguasai
orang yang mereka layani dengan menyalahgunakan wewenang mereka.
Sebaliknya, seorang gembala harus memimpin jemaatnya dengan menjadi
teladan dalam pengabdian kepada Kristus, pelayanan yang rendah hati,
ketabahan dalam kebenaran, ketekunan dalam doa, dan kasih akan Firman
Allah.
3 Full Life: RENDAHKANLAH DIRIMU.
Nas : 1Pet 5:5
Kerendahan hati harus merupakan ciri semua orang percaya. Kerendahan
berarti ketiadaan kesombongan, kesadaran akan kelemahan diri, dan sikap
mengakui peranan Allah dan orang lain atas segala keberhasilan yang telah
dan sedang dicapai (bd. Mat 11:29; Fili 2:3-4; Kol 3:12). (Versi Inggris
NIV -- "kenakanlah kerendahan hati".) "Kenakanlah" (Yun. _egkomboomai_)
berarti mengikatkan sepotong kain pada diri kita. Dalam zaman PB para budak
mengikatkan sepotong kain putih atau celemek atas pakaian mereka supaya
orang lain tahu bahwa mereka adalah budak. Petrus menasihati kita untuk
mengikat kain kerendahan hati pada diri supaya
- (1) dikenal sebagai orang percaya dalam Kristus sewaktu kita
bertindak rendah hati terhadap orang lain, dan
- (2) menerima kasih karunia dan pertolongan Allah (ayat
1Pet 5:5-7).
Mungkin Petrus sedang memikirkan tindakan Yesus ketika Ia mengikatkan
sehelai kain dan mencuci kaki murid-Nya (Yoh 13:4-5).